top of page

Director's Statement

Stetment Sutradara

PEMANDANGAN PROJECT VERTIKALa.jpg
  • Facebook
  • YouTube
  • Instagram
POSTER VERTIKAL LUKISAN .jpg

Dari Musik Panggung Hajatan ke Layar film.

Sutradara sangat terkesima dengan Usaha Ekonomi Kreatif Entertaiment dalam seni musik Dangdut Tarling di Kota Indramayu. Dimana kota kecil ini lahirnya banyak sekali penyanyi, studio rekaman dan juga pengusaha panggung Dangdut, sehingga menjadikan musik ini terkenal di wilayahnya dan juga di beberapa wilayah Indonesia dan manca negara (destinasi TKW), sehingga musik Tarling adalah sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indramayu dan Indonesia.

Di saat Sutradara mulai membuat film ini, dia sudah mulai menyukai musik Tarling Dangdut ini. Musik yang bagus, sexy, dan menggoda. Sutradara juga terkesima bahwa musik ini tidak akan hilang di telan jaman, karena musik ini yang berawal dari sangat tradisional dia bisa menyesuaikan dirinya dengan keadaan jaman sehingga penggemarnya akan terus mencintainya.

Tarling adalah Kehidupan, Kehidupan adalah Tarling Dangdut.

Begitu banyaknya gendre musik Dangdut, Tarling lah yang di pilih sutradara dalam proyeknya ini yang di beri judul Tarling is Darling. Diharapkan, sutradara bisa mempopulerkan musik ini ke kalayak luas melalui film. Ini kolaborasi yang baik, dimana Musik (seni musik asli Indonesia ini), bisa masuk kedalam sebuah film dan dimana dalam film, kehidupan sosial masyarakat dan musik dengan lyriknya akan menyatu.

Sutradara ingin musik ini menjadi musik warisan, musik yang akan menjadi seni musik Indonesia, yang patut di hargai di dalam negerinya. Setara dengan keroncong, gamelan dan lainnya. Karena musik ini adalah kekayaan seni Indonesia terustama musik.

Sutradara juga akan membuat Volume #2, setelah Tarling is Darling ini.

From Stage Music to Movie screens.

The director was very impressed with the Creative Economy of Entertainment in Dangdut Tarling's music arts in Indramayu City. Where this small town was born a lot of singers, recording studios and stage entrepreneurs Dangdut, so that makes this music famous in the region and also in several regions of Indonesia and abroad (TKW destinations), so that Tarling music is already a part of the lives of Indramayu people and Indonesia.

By the time the Director started making this film, he had begun to like Tarling Dangdut's music. Good music, sexy, and seductive. The director was also amazed that this music would not disappear in the era of time, because this music which started from very traditional he could adapt himself to the conditions of the times so that his fans would continue to love him.

Tarling is Life, Life is Tarling Dangdut.

So many Dangdut music genres, Tarling was chosen by the director in this project which was given the title Tarling is Darling. Hopefully, the director can popularize this music to a broad audience through film. This is a good collaboration, where Music (the original Indonesian art of music), can enter into a film and where in the film, the social life of the people and music will be integrated with the lyrics.

The director wants this music to become legacy music, music that will become the art of Indonesian music, which should be appreciated in his country. Equivalent to keroncong, gamelan and others. Because this music is the wealth of Indonesian art, especially music.

The director will also make Volume # 2, after this Tarling is Darling.

 

JAKARTA, NOVEMBER 2014

ISMAIL FAHMI LUBISH

bottom of page