top of page
Search
  • Writer's picturetarlingisdarling

JOGET TRACKTOR

Cerita tentang janda sudah berlalu.

Tentang mangga Dramayu juga sudah tidak musim.

Tentang penyanyi panggung belum musim panggung.

Petani sibuk me-mupukkan sawahnya biar hasil 

padinya gede-gede katanya.  Bahkan harus dinyanyikan biar kuningnya padi nanti seperti emas. Walhasil, yang tandinya penyanyi dangdut nganggur karena belum panen. Mereka kebanjiran job, untuk menyanyikan padi-padi di sawah.  Bayaran lumayan dari petani, cukup lah kata mereka.  Dinyanyikan agar padinya gemuk, kuning bagai emas  sambil goyang kiri, goyang kanan, pantantnya menyentuh paddy yang lagi menghadap ke atas  (mungkin ereksi alam dan tumbuhan bersinegri).  Kata Petani, sengaja meng hire penyanyi dangdut untuk menyanyikan lagu  buat padinya, agar tidak stress katanya  (mirip lagu dangdut judulnya Geboi Mujaeir dari Ayu TingTong).  Bahkan ada petani yang bilang, kalau Jadwal Embak Inul tidak padat, mereka bisa dan akan patungan sewa Inul untuk menyanyikan dan  bergoyang ngebor di tengah-tengah padi mereka yang mulai  menguning malu-malu mau tersebut. Tapi, wow, apa jadinya, bisa-bisa goyang ngebor malah minyak yang  keluar bukan padi, mengingat daerah ini juga penghasil minyak boor. Nanti dikira menyerobot urusan boor ngeboor dengan pertamina.  Karena itu mereka urungkan. Terlintas ingin memanggil Goyang Gergaji, tapi apa yang digergaji?  Mungkin goyang Arit bisa, tapi takut di kira kaum yang sempat heboh  tahun 65. Urung lagi niat para petani itu,. Maka dari itu mending mereka ciptakan saja goyang Tracktor.  Full goyang kejang-kejang kesemutan.  Tapi baru satu kali terjadi sudah di hentikan.  Karena pak Camat keberatan karena membuat para penduduk malas untuk kerja, mereka suka nonton goyang traktor dari pada kerja. Belum lagi pedangan musiman mulai dari mainan anak,  pedagang BH ukuran Janda, pedagang makanan,dan orang pacaran,  rame di sawah menyaksikan Goyang Traktor ala Pantura. Sehingga sawah jadi hancur dan terinjak-injak dan rusak.  Pokoknya pak Camat melarangnya, selain pak Camat juga takut  sama istrinya yang selalu memonitoring (karena ada isu PNS  lagi ngetren punya istri simpanan penyanyi dangdut),  juga tidak bisa mengawini sang pemilik Goyang Traktor ini. Karena dia sudah punya suami1-2-3-4-5.  Pak Camat hanya berani mengundang pemilik goyangTraktor  itu untuk ikut lomba goyang 17 Agustus antar kampung,  tapi istri pak camat yang guede itu melarang keras, katanya apa dia tidak bisa bergoyang traktor selama ini?  Pantesan saja, tempat tidur klasik yang dari besi punya bu dan pak Camat  itu selalu di las dibengkel las yang sama. Selalu ada yang patah  kata si tukang las saat saya sedang membetulkan alat shooting bikinan saya.  Maklum alat shooting bikinan saya ini Hand made,bikin sendiri,  tidak mampu untuk sewa alat dari Jakarta, karena memang tidak ada duit. Maklum biar terasa film Independent kata orang Film.  Sibuk meneliti, bagian mana besi yang patah. Tempat tidur dari besi ini mengingatkan saya pada barang antik, mungkin nenek saya pakai ini dulu, saya juga sempat waktu kecil menggunakan tempat tidur seperti ini. Kembali ke tukang las dengan kacamata hitamnya (miripterminatermosse). Ah, teliti sekali tukang las ini, apa karena si ibu camat yang guede itu sedang mengawasi tempat tidurnya yang sedang di perbaiki ini. Sepertinya hampir selesai, syukurlah agar saya bisa perbaiki alat saya danl anjut shoting.  Tukang las itu mencobanya tidur, seperti nyaaman, lalu ketika pas bu Camat yang tidur,  aman…, tapi ada bunyi yik-yuk-yik-nyok, muka bu Camat tidak suka.  Tukang las langsung mencari sumber bunyi itu.  Serasa Bu Camat tidak suka bunyi Yik-Yok-Yik-Nyok,…ah kalau saya sih suka, dari situ saya tahu berapa tahan saya dengan menghitung bunyian itu, 1-2-3-4-5-6.  Mungkin bu Camat tidak nyaman jika suara itu keluar di malam hari yang hening dari kamarnya. Dan ketika pagi harinya saat rambutnya basah,  tetangga pasti tersenyum melihatnya.  Tapi sumpah lama banget, apa sih yang di perbaiki tempat tidur besi kuno itu,  apa hebatnya sih.

Akhirnya saya tinggal saja alat saya ini dibengkel, besok saya cek lagi, ada yang harus saya shoting segera, lalu meluncur pergilah saya. Penyanyi dan pejoget traktor kebanjiran order, bayangkan sawah luas di Indramayu (menyumbang beras 20% untuk Indonesia), harus di jogetin traktor?????? bisa pegel tuh!!!, tapi malah tukang pijet yang laku, karena pejoget Traktor ini selalu minta di pijet setelah habis goyang. Walhasil suami pejoget traktor ini cemburu pada padi. Dia selalu curhat sama temannya, bahwa istrinya si Pejoget traktor itu lebih senang menggoyang padi dari pada dirinya. Karena saat tidur malam hari setelah di pijet, pejoget traktor ini langsung ngorok dan membokongi suaminya. Dasar istri tidak hormat sama suami. Walhasil saya dengar gosip katanya mereka mau cerai. Yang paling gembira adalah pak Camat, tapi pas saya mau cek alat saya di tukang las, lagi-lagi tempat tidur besi itu masih ada di sana. Gila belum kelar juga selama 3 hari?  selama 3 hari? Karena hari ini tidak ada Bu Camat yang mengawasi si tukang las, saya tanya, belum beres juga nih? Eh yang ada tukang las curhat. Saya ini dari muda sampai tua begini, saya selalu melas tempat tidur besi ini. Dari warnanya cantik hingga gosong kebanyakan di las begini. Saya suruh ganti tidak mau, maunya masih pakai yang ini. Mana ada di jaman seperti ini orang tidur di tempat tidur besi seperti ini lagi, semua spriiiing Bed….Air Bed, pakai pompa di tukang tambal Ban truk.  Di las sini, tempat lain patah lagi, akhirnya semua sudah pernah di las, di semua titik, eh, komplin lagi, masalah bunyi, di las lagi bunyi lagi,… bukannya menambah harmonis dengan bunyi, bunyian seperti ini? kan sebagai pengganti musik? Saya kasih baut, copot lagi, makanya saya las saja, patah lagi. Aku tidak tahu seperti apa mereka diatas tempat tidur ini.  Saya tidak berani menghayalkannya lah….yang penting alat saya cepat selesai.  Gosip dengar Gosip, ternyata si tukang las ini dulunya pernah naksir Janda bu Camat  ini dulunya sebelum dia kawin sama Pak Camat saat ini.  Oh…… pantesan dia masih betah membetulkan tempat tidur ini….  ada hubungan histori ternyata….. (ah..so sweeet….) Kali ini si pejoget traktor ini tidak di dampingi suaminya lagi. Tidak seperti sebelum yang selalu diawasi terus, takut di sambar sama suami orang katanya. Atau suami merasa percuma punya istri si Pejoget traktor kalau dia tidak di traktor setiap malam. Mending cari istri penyanyi saja, biar setiap malam akan di nyanyikan… begitu katanya. Pejoget traktor kini pakai baju baru, banyak tulisan di bajunya, bahkan kini  di sawah banyak spanduk bertuliskan yang sama seperti di baju pejoget Trakltor Quik. Dan mulai bocah sampai tua Bangka suka banget nonton.  Kalau ada spanduk tulisan Quik, walaupun baru di pasang, mereka sudah  bergerombol mencari sudut pandang yang menguntungkan bagi mereka.  Katanya, posisi menentukan prestasi.  Kali ini rame banget, hampir musim panen, padinya guede semua, sehat walafiat.  Padi saja seneng di goyangi joget traktor makanya gemuk-gemuk,  penonton saja senang, buktinya tidak ada lagi penonton yang pakai peci,  singlet dan sarung plus sandal jepit. Semua pakai kacamatan hitam,  kemeja kotak-kotak dan batik, celana panjang, dan sepatu unik.  Quik pun senang. Ternyata ini semua karena Quik. Wow, kali ini atraksi dari Si Pejoget traktor lain dari yang lain. Selain dia pakai baju semua bertulisan Quik (sponsor mungkin),  dia juga harus joget bersama-sama. Bukan bersama-sama pejoget lainnya,  tapi bersama Traktor bertuliskan Quik. Penonton antusias,  wow, baru kali ini ada seperti ini. Kalau banteng adu sama mobil, sudah biasa,  Lomba lari Jaguar sama GP sudah biasa, F1 sama F16 sudah biasa.  Tapi ini…… Si pejoget traktor akan beradu joget sama Tracktor bertuliskan Quik wow… bakal seru ini. Ini untuk Tarling is Darling, sekarang ada promotornya, speaker guede banget. Prmotor atau MC sedang komat kamit menyatakan sekarang mereka butuh persiapan dulu. Si pejoget traktor sibuk dandan, sedangkan traktor bertuliskan Quik lagi di elus-elus biar mengkilap. Si pejoget traktor sedang makan, katanya biar tahan ampe malam. Traktor bertuliskan Quik lagi diminumkan bensin, karena peraturannya harus bensin, kalau pertamax walaupun boor minyak pertamina berdampingan itu melanggar hukum. Pertamax oktannya tinggi, apalagi plus, apalagi pakai plu-plus-plus… semakin aneh nantinya. So, bensin saja, dengan oktan 89, 4 tak, kalau 2 tak nanti jogetnya tidak terarah dan sulit di kendalikan kayak lomba adu banteng, suka meminta korban penonton katanya.  tangan, karena percuma, tidak kedengaran, karena kalah dengan suara traktor dan speaker yang guede itu. Mending melamun saja sambil mata tidak berkedip melihat si pejoget traktor ini. Saya yakin tidak ada yang mau lihat Traktor bertuliskan Quik itu, pasti semua akan lihat si Pejoget traktor.  Kembali ke tukang las….masih sama saja, tidak berubah .. dia setia sekali membenarkan tempat tidur Bu Camat.

Si pejoget traktor terus…..tidak-hentinya, para tukang pijetnya  standby di pinggir area, olesan, minyak, segala macam, sudah standby.  Suami si pejoget traktor sedang menemani penyanyi ABG yang sedang menyanyi di panggung.  Sedangkan saya, Sibuk memfilmkan si pejoget traktor ini,  terjatuh, bangkit lagi, terjatuh lagi,… kadang di ledekin penonton karena saya jatuh, kadang di usir,  katanya menghalangi pandangan mereka….. memang menyebalkan.  Pak camat dengan kumisnya tersenyum bangga serasa masyarakat menikmati hiburan yang di tampilkannya,  karena memang sedang dekat dengan Pilkadut.

6 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page